Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
10 December 2012 | 05:16
Definisi-definisi
Ilmu pengetahun yang dalam bahasa Ingris disebut science
merupakan pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan
kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan
kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja
menurut keragaman kemampuan. (Abu Ahmadi,2009). Kemiskinan adalah suatu standar
tingkat hidup yang rendah. (Suparlan, 1981).
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Kemiskinan
Pada prinsipnya, ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Keduanya
menjadi hal urgen untuk dimiliki. Hanya saja, dalam kontek dimana keduanya
dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pertanyaan yang mesti diajukan sebelumnya
adalah adakah korelasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan?
Penulis berpendapat bahwa korelasi jelas ada. Tetapi korelasi disini tidak
sebagai korelasi sebab akibat. Melainkan sebatas korelasi kebetulan. Oleh
karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi itu bukan sebagai sebab penentu
seseorang berada dalam taraf kemiskinan.
Sebagai contoh kasus, kita dapat memperhatikan fakta
kondisi ekonomi para guru atau dosen. Guru atau dosen yang notabenenya adalah
orang-orang berilmupengetahuan, sampai saat ini masih banyak dari mereka yang
keadaan ekonominya berada di bawah rata-rata. Fokus pada seorang Dosen sebagai
contoh, dimana secara keilmuan dan pengetahuan mereka sudah tercitra sebagai
gudangnya, disini jika boleh jujur, tidak sedikit Dosen yang berada dalam
kemiskinan. Hal itu karena mereka konsisten dengan pekerjaan mereka, yakni
dalam rangka mengemban dan menjalankan amanah Tridarma Perguruan Tinggi.
Persoalan kemudian jika ternyata terdapat Dosen kaya,
itu mengarah pada fakta lain di luar tugas mereka sebagai pengamal Tridarma
Perguruan Tinggi. Fakta ini, misalnya, terkait dengan keluarga keturunan orang
kaya yang punya tambak, sawah, toko, panti pijat, bahkan punya kapling Selat
Madura. Dengan demikian orang yang berilmu pengetahuan dan berkeahlian dalam
suatu bidang teknologi tertentu tidak lantas dapat dipastikan bahwa dirinya
tidak tergolong miskin atau tidak berada dalam kemiskinan.
Kemiskinan, sebagaimana dinyatakan oleh Abu Ahmadi (2009),
merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh manusia, yang sama tuanya
dengan usia kemanusiaan itu sendiri. Ini berarti, kemiskinan itu lebih tua dari
ilmu pengetahuan, atau dari teknologi. Sehingga hal absurd, jika dikatakan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan penyebab lahirnya kemiskinan.
Kemiskinan itu semata keadaan dimana seseorang mengalaminya dengan tanpa
kehendak dan persetujuannya. Disini penulis kemudian cenderung sependapat
dengan pernyataan John Stuart Mill (1984), bahwa berada dalam kemiskinan itu
tidak lebih sebatas kecelakaan sejarah. Tidak seorang pun menyetujui atau
berkemahuan secara suka rela.
Selain faktor kecelakaan sejarah, faktor terpenting
kemiskinan adalah masalah sistem ekonomi yang digerakkan oleh orang-orang yang
lebih mengedepankan kepentingannya sendiri. Sistem kapitalis maupun sosialis
sama-sama tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak tidak bermodal untuk
mencapai kesejahteraan sebagaimana mestinya.
Kesimpulan
Fungsi asal ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
pelayan bagi manusia dalam rangka mempermudah permasalahan kemanusiaan itu
sendiri. Dan ini tidak berarti bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
lantas dengan serta merta orang dapat kaya, atau sebaliknya tanpa ilmu
pengetahuan dan teknologi seseorang berada dalam kemiskinan.
Sebagai pelayan manusia, ilmu pengetahuan dan
teknologi bertugas mengemban amanah untuk dapat menyelesaikan, atau minimal
memperkecil masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta memberikan
berbagai kemudahan. Fakta yang terjadi adalah tugas ilmu pengetahuan dan
teknologi saat ini belum memberikan hasil maksimal.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar