Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti "diksi" yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Diksi memiliki beberapa bagian; pendaftaran - kata formal atau informal dalam konteks sosial adalah yang utama. Analisis diksi secara literal menemukan bagaimana satu kalimat menghasilkan intonasi dan karakterisasi, contohnya penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan gerakan fisik menggambarkan karakter aktif, sementara penggunaan kata-kata yang berhubungan dengan pikiran menggambarkan karakter yang introspektif. Diksi juga memiliki dampak terhadap pemilihan kata dan sintaks.
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Fungsi dari diksi antara lain :
• Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.
• Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.
• Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.
• Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
Contoh Kalimat Diksi
1. Sejak dua tahun yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaaan masyarakat
2. Dia adalah wanita cantik (denotatif)
3. Dia adalah wanita manis (konotatif)
4. APBN RI mengalami kenaikan lima belas persen (kata konkrit)
5. Kebenaran (kata abstrak) pendapat itu tidak terlalu tampak
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans. Macam macam hubungan makna :
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
Makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna
Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang
lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan
bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu
adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak
diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu
komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Saleh
adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia
selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah
satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata
kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Saleh bagus yah”.
Dalam
ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti
sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang
yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu.
Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena
sifatnya memuji
Contoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban, sedangkan makna denotative adalah kamar yang kecil.
2. Makna Umum dan Makna Khusus
Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair, lele, gurami, gabus, koi. Contoh lainnya misalnya lele dapat menjadi kata umum, jika kata khususnya adalah lele lokal, lele Jumbo.
3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata astrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Pemakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan menjadikan karangan tersebut tidak jelas dalam menyampikan gagasan penulis.
4. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis.
5. Kata Ilmiah dan Kata Populer
Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pelajar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. Selain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.
Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut.
Kata Ilmiah: Kata Popular:
Analogi kiasan
Final akhir
Diskriminasi perbedaan perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format ukuran
Anarki kekacauan
Biodata biografi singkat
Bibliografi daftar pustaka
6. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.
7. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
8. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
9. Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
10. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
11. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
12. Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Manfaat Diksi
1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.
Kata baku dan Tidak Baku
Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sumber utama yang telah ditentukan dalam pemakaian bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi( lisan dan tertulis).
Penggunaan kata baku
1. Persuratan antar instansi
2. Lamaran pekerjaan
3. Karangan ilmiah
4. Perundangan-undangan
5. Surat keputusan
6. Nota dinas
7. Rapat dinas
8. Pidato resmi
9. Diskusi
10. Penyampaian pendidikan
11. Dan lain sebagainya.
Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Biasanya kata tidak baku dipakai dalam bahasa percakapan sehari-hari.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan munculnya kata atau bahasa yang tidak baku, yaitu sebagai berikut:
1. Pemakai bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata-kata yang dimaksud
2. Pemakai terpengaruh oleh orang yang biasa menggunakan kata tidak baku.
3. Pemakai bahasa tidak baku akan selalu ada karena tidak mau memperbaiki kesalahannya sendiri.
Berikut kumpulan kata baku dan tidak baku
Kata Baku-Kata Tidak Baku
Aktif-Aktip
Aktivitas-Aktifitas
Apotek-Apotik
Analisis-Analisa
Asas-Azas
Atlet-Atlit
Atmosfer-Atmosfir
Aerobic-Erobik
Akhir-Ahir
Antarinstansi-Antar-instansi
Baut-Baud
Cenderamata-Cinderamata
Definisi-Difinisi
Diesel-Disel
Dipersilakan-Dipersilahkan
Dipindahkan-Dipindah
Dolar-Dollar
daftar-daptar
definisi-difinisi
depot-depo
detail-detil
diagnosis-diagnosa
diferensial-differensial
dipersilakan-dipersilahkan
disahkan-disyahkan
Ekspor-Eksport
Ekstrem-Ekstrim
Ekuivalen-Ekwivalen
Embus-Hembus
Esai-Esei
Februari-Pebruari
Fiologi - Phiologi
Film-Filem
Fisik-Phisik
Foto-Photo
Frekuensi-Frekwensi
Hafal-Hapal
Hakikat-Hakekat
Hierarki-Hirarki
Hipotesis-Hipotesa
Ijazah-Ijasah
Ikhlas-Ihlas
Imbau-Himbau
Ilmuwan-Ilmiawan
Impor-Import
Insaf-Insyaf
Isap-Hisap
Istri-Isteri
Izin-Ijin
Jadwal-Jadual
Jenazah-Jenasah
Jenderal-Jendral
Kaidah-Kaedah
Karier-Karir
Khotbah-Khutbah
Kompleks-Komplek
Konduite-Kondite
Konferesi-konperensi
Konkret-Konkrit
Konsepsional-Konsepsionil
Koordinasi-Koordinir
Kualitas-Kwalitas
Kuantitas-Kwantitas
Kuitansi-Kwitansi
Lubang-Lobang
Manajemen-Managemen
Manajer-Manager
Memproklamasikan-Memproklamirkan
Mencolok-Menyolok
Mendefinisikan
Mendifinisikan
Menerapkan-Menterapkan
Menerjemahkan-Menterjemahkan
Mengelola-Melola
Mengesampingkan-Mengenyampingkan
Mengkritik-Mengeritik
Mengubah-Mengobah/merubah
Menyukseskan-Mensukseskan
Mesti-Musti
Metode-Metoda
Motif-Motip
Motivasi-Motifasi
Narasumber-nara sumber
Nasihat-Nasehat
November-Nopember
Objek - obyek
Objektif - obyektif
Ons-On
Peletakan-Perletakan
Penasihat-Penasehat
Persentase-Prosentase
Pertanggungjawaban-Pertanggung-jawab
Problematic-Problimatik
Produktivitas-Produktifitas
Psikotes-Psikotest
Rezeki-Rejeki
Risiko-Resiko
Roboh-Rubuh
Saksama-Seksama
Sekretaris-Sekertaris
Selagi-Mumpung
Silakan-Silahkan
Sintesis-Sintesa
Sistematis-Sistimatis
Sistem-Sistim
Spesies-Spesis
Spiritual-Spiritual
Standardisasi-Standarisasi
Stasiun-Setasiun
Subjek-Subyek
Subjektif-Subyektip
Survei-Survai
Sutera-Sutra
Syukur-Sukur
Tafsiran-Tapsiran
Tarif-Tarip
Teknik-Tehnik
Telanjur-Terlanjur
Telantar-Terlantar
Telentang-Terlentang
Telepon-Tilpun
Teoretis-Teoritis
Terampil-Trampil
Tim-Team
Tradisional-Tradisionil
Trotoar-Trotoir
Ubah-Rubah
Utang-Hutang
Varietas-Varitas
Wasalam-Wasallam
Wujud-Ujud
Zaman-Jaman
Zona-Zone
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Diksi
http://disclamaboy.wordpress.com/2012/11/02/diksi-pengertian-dan-macam-macamnya/
http://teorikux.blogspot.com/2013/10/diksi-pilihan-kata.html
http://demokrasiindonesia.blogspot.com/2014/08/kata-baku-dan-tidak-baku-lengkap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar