1. Apa beda
pengaruh, kekuasaan, dan wewenang ?
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan
yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan
prilakudan sikap orang lain atau kelompok.
Beberapa pendekatan yang digunakan untuk membahas hubungan
antara kekuasaan dan pengaruh :
1. Pendekatan French dan Roven
Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada
pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikolog. Pengaruh adalah
pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang
lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan roven
mengidentifikasikan 5 sumber atau basis kekuasaan yaitu :
·
Kekuasaan
balas jasa (reward power)
·
Kekuasaan
paksaan (coercive power)
·
Kekuasaan
sah (legimate power)
·
Kekuasaan
ahli (expert power)
·
Kekuasaan
panutan (referent power)
2. Pendekatan Etzioni
Rench dan Roven memberlakukan kekuasaan dan pengaruh sebagi
elemen-elemen laten dan aktif proses yang sama, sedang Etzioni lebih
mencurahkan perhatian pada apa yang dilakukan oleh seseorang untuk orang lain
baik suka maupun tidak.
3. Pendekatan Nizbet
Memandang kekuasaan sebai antitesa wewenang, dan kekuasaan
dilain pihak merupakan paksaan atau usaha untuk mendominasi orang lain agar
berperilaku dengan cara-cara tertentu tanpa mempengaruhi system referensi.
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh
seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan
kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi
kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk
memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari
pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi
pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang
memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).
Dalam
pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja,
kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah
kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang
kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan
untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan
memberi perintah/dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan
cara yang tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah
dan ada yang diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari
kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi
juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).
Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu. Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan
wewenang dari atasan ke bawahan dalam suatu organisasi. Dua pandangan yang
saling berlawanan tentang sumber wewenang, yaitu:
1. Teori formal (pandangan klasik)
Wewenang
merupakan anugrah, ada karena seseorang diberi atau dilimpahi hal tersebut.
Beranggapan bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang tinggi. Jadi
pandangan ini menelusuri sumber tertinggi dari wewenang ke atas sampai sumber
terakhir, dimana untuk organisasi perusahaan adalah pemilik atau pemegang
saham.
2. Teori
penerimaan (acceptance theory of authority)
Wewenang
timbul hanya jika dapat diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa
wewenang tersebut dijalankan. Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang
oleh yang dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer). Jadi,
wewenang tergantung pada penerima (receiver), yang memutuskan untuk menerima
atau menolak.
Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
Kekuasaan sering dicampur adukkan dengan wewenang, padahal keduanya berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, maka kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut.
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau
kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenang akan
menyebabkan konflik dalam organisasi.
2. Teknik pengambilan
keputusan ada berapa ? apa saja ?
Teknik-teknik pengambilan
keputusan dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Pendekatan
kualitatif, terdiri dari
·
Teknik brain stroming
·
Teknik brain writing
·
Teknik diskusi atau curah pendapat
·
Teknik Delphi
·
Teknik kelompok nominal
·
2. Pendekatan kuantitatif, terdiri
dari
·
Metode delbecq
·
Metode hanlon
·
Metode carl
·
Metode Bryant
·
Metode reinke
·
Metode SWOT, dll
·
TEKNIK –
TEKNIK KEPUTUSAN DALAM KELOMPOK
Bentuk yang
paling lazim ( tradisional ) dalam proses pengambilan keputusan kelompok
terjadi dalam interaksi tatap muka. Dalam hal ini, teknik – teknik
brainstorming ( sumbang saran ), nominal group ( kelompok nominal ), dan delphi
telah dianggap sebagai cara yang baik untuk meminimalkan berbagai masalah yang
timbul didalam interaksi kelompok tradisional itu.
1. Brainstorming
Teknik
brainstorming adalah salah satu bentuk teknik kelompok. Pada pokoknya teknik
ini untuk menggali dan mendapatkan gagasan – gagasan dari anggota kelompok.
Karena, teknik brainstorming lebih berfokus pada penggalian gagasan daripada
evaluasi gagasan. Semakin banyak gagasan yang digali, maka semakin besar
peluang untuk mendapatkan solusi kreatif atas sesuatu masalah yang dihadapi.
Namun demikian teknik ini mengandung beberapa kelemahan , Yaitu : a..Hanya
dapat diterapkan pada masalah – masalah yang sederhana b. Sangat memakan
waktu dan biaya, c. Hanya menghasilkan ide – ide yang dangkal.
2. Nominal group technique
Berbeda
dengan brainstorming, nominal group technique (NGT) berkenaan dengan penggalian
dan evaluasi gagasan sekaligus. Pada mulanya gagasan – gagasan digali secara
nominal ( tanpa interaksi ) guna menghindari hambatan dan permufakatan. Selanjutnya,
pada waktu evaluasi atas gagasan, interaksi dan diskusi dimungkinkan, namun
dalam situasi yang terstruktur agar setiap gagasan mendapatkan perhatian yang
proporsional.
3. Delphi Technique
Teknik
dekphi sedikit berbeda dengan NGT, dalam mana prosesnya semata mata tergantung
pada kelompok nominal( para pakar ) sebagai partisipan yang kesemuanya tidak
melakukan interaksi tatap muka. Jadi, dengan teknik ini sangat mungkin kita
dapatkan sejumlah pakar tanpa harus mengumpulkan mereka pada disatu tempat pada
waktu yang sama. Perlu ditekankan disini bahwa para pakar tersebut tidaklah
membuat keputusan akhir, tetapi lebih sebagai penyaji informasi bagi pengambil
keputusan dalam organisasi. Inti dari teknik ini pada penggunaan serangkaian
kuisioner yang dikirimkan kepada responden untuk mendapatkan masukan.
Selanjutnya dari jawaban yang mereka masukan diolah lagi oleh pihak pengambil
keputusan untuk merumuskan rangkuman – rangkuman yang kemudian akan digunakan
sebagai bahan pengambilan keputusan. Sesungguhnya teknik ini kelihatanya ilmiah
dan secara teoritis dapat memanfaatkan pikiran para ahli yang bermutu tinggi,
akan tetapi teknik delphi juga mengandung kelemahan, seperti : a. memakan waktu
lama, dan b. Perlu ketrampilan bahasa yang tinggi untuk menyusun
kuisioner yang baik dan sesuai dengan masalah yang diangkat.
3. Apakah unsur-unsur
dalam komunikasi ?
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan
adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling
bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau
menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar
pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara
lebih terperinci.
Unsur-unsur dalam Komunikasi
:
1. Pengirim berita (Komunikator/Sender)
2. Penerima berita (Komunikan/Receiver)
3. Berita atau informasi
Referensi :