Selasa, 13 Mei 2014

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi


1. Definisi dan Dasar Pengambilan Keputusan
            Keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternative tertentu. Atmosudirsjo S Prajudi (1982:87).
Beberapa pengertian tentang pengambilan keputusan menurut beberapa buku :
1.      Pengambilan keputusan yaitu hal yang dilakukan oleh ketua dalam suatu kegiatan yang dilakukan dalam organisasi untuk mengambil suatu tindakan atau pilihan yang harus dilakukan yang akan menghasilkan keputusan untuk kebaikan bersama (stephen P.Robbins, 2005).
2.      Pengambilan keputusan yaitu proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai situasi. Proses itu untuk menemukan dan menyelesaikan masalah dalam organisasi. J. Salusu (1966:47)
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

Definisi Pengambilan Keputusan yang lain
            Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Para Ahli
Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan itu adalah  suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Dasar Pengambilan Keputusan :
Menurut George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1.      Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4.      Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
5.      Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
·         kejelasan masalah
·         orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
·         pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
·         preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai criteria
·         hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal

2. Jenis-jenis keputusan Organisasi
Secara umum keputusan dibedakan menjadi 2 keputusan yang diprogramkan (program decision) melibatkan masalah-masalah yang sederhana, umum, dan kerap terjadi dimana solusinya telah ditentukan sebelumnya. dan keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed decision) masalah-masalah lain yang lebih rumit.Louis E Boone dan David L. Kurtz (2007 : 394).
Jenis keputusan dibagi menjadi tiga macam :
1.        Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara berulang-ulang dan bersifat rutin.
2.        Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang mempunyai sifat sebagai keputusan dapat ditangani oleh komputer dan yang lain tetap harus dilakukan oleh pengambil keputusan.
3.        Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penangananya rumit, karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak sengaja terjadi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1.              Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.              Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3.              Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4.              Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5.              Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6.              Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
7.              Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8.              Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9.              Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
Kemudian terdapat 6 faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan keputusan.
1.      Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2.      Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi secara subjective.
3.      Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4.      Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam bertindak.
5.      Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6.      Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

4. Implikasi Manajerial dalam pengambilan keputusan
            Proses Pengambilan Keputusan dalam partisipatif dalam organisasi sekolah Manajerial yang baik. Rendahnya kemapuan kepala sekolah akan berpengaruh terhadap perolehan dukungan dari masyarakat khususnya dukungan dalam mengambilan keputusan yang dikeluarkan sekolah terkait dengan kebijakan dan rencana program pengembangan sekolah.
Jadi, kesimpulannya setiap orang maupun setiap organisasi akan dihadapkan pada pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan merupakan ilmu dan seni. Dikatakan ilmu sebab didalamnya terdapat metode, prosedur, alternatif dan dikatakan seni sebab dalam setiap pengambilan keputusan mengandung “keunikan sendiri”. Pengambilan keputusan yang dilakukan atas nama suatu organisasi harus memperhatikan factor eksternal dan faktor internal sebab persoalan organisasi dapat datang dari dalam maupun dari luar. Dalam mengambil keputusan sebaiknya alternatif-alternatif keputusan yang akan diimplementasikan harus berpatokan pada kriteria-kriteria yang menunjukkan pada kualitas. Persoalan pengambilan keputusan harus mendapat perhatian pada aspek proses yang akan sangat menentukan pada kualitas keputusan itu sendiri. Pengambilan keputusan berkenaan dengan ruang lingkup situasi yang luas dan melibatkan peserta pengambilan keputusan secara individu atau kelompok individu yang mewakili organisasi di mana keputusan tersebut dibuat.
Seseorang yang akan mengambil suatu keputusan dapat melakukan atau memadukan strategi yang ada, seperti strategi optimalisasi, dan resiko sub-optimalisasi, kepuasan (satisficing), kepuasan berpura-pura, eliminasi dengan aspek, incrementalism and muddling through, mixed scanning. Pengambilan keputusan adalah proses interaksi dari berbagai keahlian yang paling krusial sehingga memerlukan kecermatan atau kajian dari berbagai sudut keahlian sehingga hasil yang dicapai mampu menjadi keputusan yang memadai menurut ruang dan waktunya. Pengambilan keputusan dalam organisasi pendidikan memerlukan pertimbangan seluruh potensi pelaku di dalam organisasi yang disebut dengan stakeholders.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Keputusan diakses tanggal 13 Mei 2014 : 21.49
2. Boone, Louis E dan David L. Kurtz. 2007. Pengantar bisnis kontemporer. Selemba Empat : Jakarta.
3. Prajudi, Atmosudirdjo S, 1982, Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.
4. P.Robbins, Stephen & Mary Coulter. 2005. Management, eight edition. Erlangga: Jakarta.
5. Salusu, J. 1966. Pengambilan Keputusan Stratejik. Grasindo :Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar