Kamis, 09 Januari 2014

Sekilas tentang Kebudayaan Minangkabau

Hallo hai halloooo...
Welcome back at my blog guys! posting kali ini akan ngebahas tentang kebudayaan nya daerah asalku  alias "Kebudayaan Minangkabau" di negara kita terciiintaaah.. Indonesia raya.
            Dulunya, di bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Pertama aku mempelajari mengenai asal usul nama "Minangkabau". Jadi, Perkataan Minangkabau merupakan gabungan dua perkataan, yaitu, minang yang bermaksud "menang" dan kabau untuk "kerbau". Menurut legenda, nama ini diperoleh dari peristiwa perselisihan di antara kerajaan Minangkabau dengan seorang putra dari Jawa yang meminta pengakuan kekuasaan di Melayu. Untuk mengelakkan diri mereka dari berperang, rakyat Minangkabau mencadangkan pertandingan adu kerbau di antara kedua pihak. Putra tersebut setuju dan menonjolkan seekor kerbau yang besar dan ganas. Rakyat setempat hanya menonjolkan seekor anak kerbau yang lapar tetapi dengan tanduk yang tajam. Semasa peraduan, si anak kerbau yang kelaparan dengan tidak sengaja merodok tanduknya di perut kerbau itu kerana ingin mencari puting susu untuk meghilangkan kelaparannya. Kerbau yang ganas itu mati karena tertanduk oleh anak kerbau dan rakyat setempat berjaya menyelesaikan pergelutan tanah dengan cara yang aman. Nah, itulah sekilas tentang asal nama Minangkabau.
            Budaya Minangkabau juga merupakan salah satu Kebudayaan tua dari banyak nya suku bangsa yang ada di Indonesia ini. Awalnya kita pasti bertanya tanya tentang hal berbau Minang seperti Rumah gadang, Rendang, dan lain-lainnya itu ada hubungannya kah dengan asal mula pertarungan kerbau seperti yang dipaparkan diatas tadi.  Tapi, setelah penjelasan singkat yg akan saya posting ini akan meluaskan pandangan kalian tentang hal hal tersebut.
Kenapa saya mengangkat tema kebudayaan ini? hmm, klasik sih.. karena kebudayaan yang paling dekat dengan kehidupan sehari hari saya sejak lahir hingga saat ini.
            Budaya Minangkabau telah dikenal sejak dulu. Ciri khas dari suku ini salah satunya yaitu Rumah Adatnya. Bumbung rumah adat Minangkabau yang dipanggil Rumah Gadang, (Rumah Besar) memiliki rupa bentuk yang unik karena ia menyerupai tanduk kerbau.Terdapat juga prinsip-prinsip tertentu dalam pembinaan rumah adat Minangkabau. Seperti aturan kamar dan tempat duduk di Rumah Gadang, dimana Mamak dan kemenakannya memiliki aturan masing-masing di dalam Rumah Gadang tersebut.

Budaya Minangkabau sendiri telah dikenal baik di Indonesia. Nah, saat ini mungkin saya hanya akan membahas sekilas tentang Adat, kuliner, upacara/perayaan,Seni dan Kraftangan (Kerajinan tangan) yang berasal dari Minangkabau (Sumatera Barat).
            Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat matrilineal yang terbesar di dunia, di mana harta pusaka diwaris menerusi nasab sebelah ibu. Beberapa ahli fikir berpendapat bahawa adat inilah yang menyebabkan ramai kaum lelaki Minangkabau untuk merantau di serata Nusantara untuk mencari ilmu atau mencari kemewahan dengan berdagang. Anak-anak lelaki semuda 7 tahun dulunya selalu akan meninggalkan rumah mereka untuk tinggal di surau di mana mereka diajarkan ilmu agama dan adat Minangkabau. Setelah remaja juga, mereka digalakkan untuk meninggalkan perkampungan mereka untuk menimba ilmu di sekolah atau menimba pengalaman dari luar kampung dengan harapan yang mereka akan pulang sebagai seorang dewasa yang lebih matang dan bertanggungjawab kepada keluarga dan nagari (kampung halaman). Namun sekarang ini, tidak hanya kaum lelaki saja yang merantau keluar dari Ranah Minang, tidak sedikit pula para kaum hawa dewasa ini juga telah merantau untuk menuntut ilmu di negeri orang, salah satunya termasuk saya sendiri.
            Tradisi ini berhasil mendirikan beberapa masyarakat rantauan Minangkabau di Perantau dan tempat-tempat lain di Indonesia. Namun ikatan mereka dengan Ranah Minang (Tanah Minang) masih disimpan dan dikuatkan lagi. Satu contoh kawasan yang didiami oleh masyarakat Minangkabau dan masih mengamalkan adat dan budaya Minangkabau di luar negri adalah Negeri Sembilan di Malaysia.
            Selain dari dikenali sebagai orang pedagang, masyarakat Minang juga berjaya melahirkan beberapa penyair, penulis, negarawan, budayawan, ahli fikir, dan para ulama. Ini mungkin terjadi karena budaya mereka yang memberatkan penimbaan ilmu pengetahuan. Sebagai penganut agama Islam yang kuat, mereka cenderung kepada ide untuk menggabungkan ciri-ciri Islam dalam masyarakat yang modern. Selain itu, peranan yang dimainkan oleh para cendekiawan bersama dengan semangat bangga orang Minang dengan identitas mereka menjadikan Tanah Minangkabau, yaitu, Sumatra Barat, sebagai sebuah kuasa utama dalam pergerakan kemerdekaan di Indonesia.
            Masyarakat Minang, terbagi dalam beberapa suku, yaitu, Suku Koto, Piliang, Bodi, Caniago, Tanjuang, Sikumbang, Malayu, Jambak dan lain-lain. Kadang-kadang juga, keluarga yang sesuku tinggal dalam satu rumah besar yang dipanggil Rumah Gadang. Penggunaan bahasa Indonesia berleluasa di kalangan masyarakat Minang, tetapi mereka masih boleh bertutur dalam bahasa ibu mereka, yaitu Bahasa MINANG. Bahasa Minang mempunyai perkataan yang serupa dengan bahasa Melayu tetapi berbeda dari segi sebutan dan juga tatabahasa hingga menjadikannya unik.
            Salah satu aspek terkenal mengenai orang Minang adalah makanan tradisional mereka seperti rendang, Soto Padang (makanan sup), Sate Padang dan Dendeng Balado (daging dendeng yang dilumuri cabe). Restoran Minangkabau yang sering digelar "Restoran Padang" atau "Rumah Makan Padang" dapat dijumpai merata di seluruh Indonesia dan di negara-negara luar lainnya.

Upacara dan perayaan
Upacara dan perayaan di Minangkabau diantaranya:
•    Turun mandi - upacara memberkati bayi
•    Sunat rasul - upacara bersunat
•    Baralek - upacara perkawinan
•   Batagak pangulu - upacara pelantikan penghulu. Upacara ini akan berlansung selama 7 hari di mana seluruh kaum kerabat dan ketua-ketua dari kampung yang lain akan dijemput
•  Turun ka sawah - upacara kerja gotong-royong
•  Manyabik - upacara menuai padi
•  Hari Rayo - perayaan Hari Raya Idul Fitri
•  Hari Rayo - perayaan Hari Raya Idul Adha
• Maanta pabukoan - mengantar makanan kepada ibu mentua sewaktu bulan Ramadan untuk berbuka.
•  Tabuik - perayaan Islam di Pariaman
•  Tanah Ta Sirah, perlantikan seorang Datuk (ketua puak) apabila Datuk yang sebelumnya meninggal dunia silang beberapa jam yang lalu (tidak didahului dengan upacara batagak pangulu)
• Mambangkik Batang Tarandam, perlantikan seorang Datuk apabila Datuk yang sebelumya telah meninggal 10 atau 50 tahun yang lalu (mengisi jawatan yang telah lama dikosongkan)

Seni
Seni tradisonal Minangkabau diantaranya :
•    Randai, teater rakyat dengan memasuki pencak, musik, tarian dan drama
•    Saluang jo Dendang, serunai bambu dan nyanyian
•    Talempong, musik bunyi gong
•    Tari Piring
•    Tari Payung, menceritakan kehidupan muda-mudi Minang yang selalu riang gembira
•    Tari Indang
•    Pidato Adat juga dikenali sebagai Sambah Manyambah (sembah-menyembah), upacara berpidato, dilakukan di setiap upacara-upacara adat, seperti rangkaian acara pernikahan (baralek), upacara pengangkatan pangulu (penghulu), dan lain-lain
•    Pancak, permainan silat untuk acara adat, lebih mengutamakan keindahan dan seni.
•    Silek atau Silat yang merupakan seni beladiri tradisional yang memiliki 10 aliran utama.

Kraftangan (Kerajinan tangan)
Kraftangan tradisional Minangkabau diantaranya :
•    Kain Songket
•    Sulaman
•    Ukiran kayu
•    menukang emas dan perak

Itulah sekilas info tentang kebudayaan Minangkabau. mohon maaf kalau ada kesalahan yaa..
See you next time di postingan selanjutnyaaa :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar